Disebuah toko buku mewah dan megah di bilangan Orchard Road Singapore, di rak buku-buku psikologi modern dan buku-buku personal development, tanpa disadari mata saya tertarik pada sebuah buku berukuran sedang, berwarna kuning agak kusam dengan kertas seperti kertas koran zaman dahulu, sebuah tulisan orang bule tentunya yang saya gak ingat siapa pengarangnya, tapi yang selalu terngiang dalam memori saya adalah judulnya yang sangat mengesankan “All I know I got from TV “
Pembaca yang budiman (saya yakin Pak Budiman juga lagi baca cerita ini), saya gak akan cerita isi buku si bule tadi, tapi itu buat saya bagus untuk sebuah ilustrasi provokatif untuk melicinkan jalan pikiran ini sehingga
Di sebuah acara infotainment yang tayang di salah satu TV swasta, personil group band kondang Peterpan, Luki memberi pernyataan kepada wartawan tentang kondisi fisik vokalis group band-nya Aril sedang drop dan ini sangat tidak terduga buat teman-teman satu groupnya, karena selama ini Aril terkenal dengan seorang pekerja seni yang ulet dan punya stamina yang prima. Banyak tur keliling
Yang mengusik untuk dicari tahu adalah : ada apa dengan Aril apa konteksnya melihat sakitnya Aril dalam tulisan ini? Nah pembaca penasaran khan? Disinilah urgensinya tulisan ini saya “launching”, ada propaganda yang ingin diselipkan dalam cerita sepele cukilan infotainment tersebut. Kebetulan aja Aril yang hadir sebagai persona ilustratif dalam tulisan ini. Gak papa khan pembaca…..?
Menarik untuk mencermati kisah Aril dalam infotainment tadi. Sudah jamak kita tahu bahwa Aril Peterpen adalah salah satu artis sensasional yang ada di negeri ini. Kita bisa amati bagaimana perjalanan dan liku karirnya yang sangat sulit terhindar dari aroma sensasional. Melongok ke beberapa tahun silam, banyak sekali kisah-kisah jalan hidupnya yang menjadi sumber berita harian dan media elektronik di tanah air. Saya tidak akan sebutkan kisah-kisah sensasi apa saja yang telah dibeberkan ke kalayak oleh media, tapi saya yakin pembaca sudah punya arsip khusus tentang berita-berita itu semua. Bagi saya yang sangat menarik adalah pelajaran hikmah apa yang bisa dipetik dari kisah Aril itu. Mau tahu……?
Kalo mau jujur….. semua kita juga tidak terlepas dari pergulatan hidup seperti yang dilakoni Aril Peterpan, cuma bedanya liku hidup Aril jadi berita yang menjual dan digemari khalayak ramai sedangkan cerita kita cukup disimpan dan difahami dengan lebih mendalam dengan diri dan keberadaan kita sendiri. Betul khan pembaca…..?
Tubuh fisik kita hanya merefleksikan apa yang dimasukkan kedalamnya. Setiap aksi yang hadir dan dihadirkan dalam diri kita akan secara reflek menimbulkan reaksi bagi tubuh kita.
Setiap lubang persoalan yang muncul dalam ladang kehidupan, mesti ditutup dengan sebuah jalan pemecahan. Bukan sebaliknya, seperti salah satu syair lagu Ndangdut…. tutup lobang gali lobang…. Hal itu juga bisa diterapkan dalam mensikapi sebuah persoalan hidup. Harga yang sangat mahal harus dibayar, jika sebuah masalah ditutupi dengan sebuah ungkapan atau pernyataan manis yang menipu, apalagi hanya karena kita bisa dan fasih bicara sehingga hal yang buruk bisa diungkapkan dengan sangat cantik dan menarik. Untuk sesaat kata-kata manis itu bisa menutupi masalah sebenarnya yang dihadapi, tapi sampai berapa lama kata manis itu bisa ampuh menutupi masalah yang sebenarnya?
Apa yang tejadi dengan Aril…sangat bisa difahami dan mudah sih sebenarnya menarik kesimpulan apa yang jadi punca penyebab dari drop nya kondisi kesehatannya. Tak lain dan tak bukan itu adalah harga yang mesti dibayarnya dengan sangat mahal karena seperti yang sudah banyak kita tahu bahwa Aril sangat lihai memberi pernyataan di media yang menggambarkan bahwa dia tidak punya masalah dengan siapa dan tidak ada masalah yang menderanya yang perlu dianggap serius. Akhirnya…….topeng sang pelantuan syair yang fenomenal itu pun terbuka sudah……