Google

27 Februari 2008

PENCARIAN YANG TIADA AKHIR

Menghadapi mahasiswa Fresh Graduated, terasa berbeda dengan menghadapi dan berhadapan dengan mahasiswa yang telah senior, apalagi mahasiswa yang telah punya pengalaman kerja. Terkadang tiba- tiba muncul keinginan dalam diri ini untuk memilih jenis dan kualifikasi kelas yang akan dimasuki. Berharap dan lebih jauh lagi, ingin mencoba untuk memberanikan diri menempatkan diri khusus mengajar mahasiswa senior dan berpengalaman saja. Selang beberapa saat, muncul bisikan sang bijaksana untuk mengingatkan bahwa orang yang memilih-milih siapa, dimana dan bagaimana jenis orang yang akan dihadapi, adalah orang yang mempersempit ruang gerak pernafasan intelektualnya.


Muncul pertanyaan spontan dalam kesadaran diri , apa benar mahasiswa punya segmen pasar tersendiri, yang mana mereka hanya cocok dan accepted diajar oleh dosen dengan kriteria dan umur tertentu saja. Sehingga secara tak terduga, telah tercipta dengan sendirinya kapling-kapling dosen dengan identitas dan corak tersendiri. Ada yang cocok hanya untuk mahasiswa yang sangat amat baru, dilain kapling memang ada dosen dengan spesialis untu ngajar mahasiswa lanjut (bisa lanjut usia, bisa juga pengalaman yang telah berlanjut).

Bagi yang berjiwa muda dan berusia muda, tak jauh dari prediksi kita pastilah mereka punya segmentasi dan tingkat keterterimaan bagi yang muda , dan tentu dengan sendirinya bagi yang berwajah tua dan juga berumur tua, mereka akan langsung tertarik oleh lingkungan mahasiswa tua dan berpengalaman.

Perdebatan yang pasti dan akan muncul adalah : bisakah logika linear tersebut diatas terjadi? atau mungkin saja yang terjadi adalah sebuah logika bolak-balik, seperti halnya siang mendahului malam atau malam mengiringi siang. Inilah sebuah permenungan kebingungan yang coba saya lemparkan.

Banyak dan sungguh teramat banyak, hal yang terjadi seperti terbolak balik dalam perjalanan kehidupan ini. Ketika berada orang malah teringat dan merindukan suasana pada saat kekurangan. Ketika terjatuh dari licinnya lantai kehidupan, banyak yang berkhayal kalau-kalau masa kejayaan dulu masih bisa diulang kembali. Sebuah paradoksial hidup yang selalu bolak balik hadir dalam keseharian kita.

Tidak ada komentar: